Related Posts with Thumbnails

Saturday, May 15, 2010

Tingkah Laku Remaja

TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
by. Bamisril

Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana-mana dan kapan saja, baik di sekolah, dalam keluarga, maupun dala kehidupan di masyarakat. Biasanya tingkah laku menyimpang ini dilakukan oleh kalangan remaja. Karena pada tahap ini remaja masih mencari jati dirinya yang ideal menurutnya, sehingga tidak jarang yang mereka lakukan adalah hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan yang berlaku dalam pandangan masyarakat umum.

Dalam teori pateologi sosial yang menyatakan bahwa tidak ada keadaan atau perilaku yang betul-betul normal secara ideal, tetap yang ada yaitu bahwa keadaan antar normal dan abnormal. Oleh karena itu, batasan tentang tingkah laku menyimpang memiliki rentang yang cukup luas. Wujud dari tingkah laku menyimpang itu dapat bermacam-macam mulai dari yang tergolong masih ringan hingga yang berat.
Banyak factor atau sumber yang menjadi penyebab timbulnya perilaku menyimpang, baik yang berasal dari dalam diri individu maupun berasal da ri luar diri individu yang bersangkutan. Maka di sini akan dibahas apa yang dimaksud dengan tingkah laku menyimpang. Betuk-bentuk tingkah laku menyimpang tersebut dan usaha yang dilakukan untuk menanggulanginya.

B. Pengertian Tingkah Laku Menyimpang
Perilaku sesorang dapat dikatakan menyimpang apabila perilaku tersebut dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, yang melanggar aturan-aturan, nilai-nilai dan norma baik norma agama, hukum dan norma adat.
Menurut Andi Mappiare
( 1982 ) tingkah laku menyimpang itu juga disebut dengan “tingkah laku bermasalah”. Artinya, tingkah laku bermasalah yang masih diangap wajar dan dialami oleh remaja yaitu tingkah laku yang masih dalam batas cirri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagai akibat adanya perubahan secara fisik dan psikis, dan masih dapat diterima sepanjang tidak merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.
Jadi, tingkah laku menyimpang dapat diartikan bahwa perilaku yang buruk atau negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain yang tentu saja melanggar norma-norma yang ada yang cenderung berbeda dari orang-orang sekitarnya.

C. Bentuk-bentuk Tingkah Laku Menyimpang
Adapun bentuk-bentuk tingkah laku menyimpang yang dapat kita identifikasi adalah:
a. Reaksi Hiperkenetik
Maksudnya anak yang melakukan tingkah laku menyimpang cenderung berleih-lebihan dalam bersikap
b. Menarik diri
Remaja ini akan selalu menghindar dari kelompok teman-temannya karena ia dianggap berbeda dengan teman yang lain.
c. Cemas yang berlebihan
Ia akan selalu dilanda kecemasan atas sikapnya yang bertentangan dengan orang lain sehingga dirinya takut tidak akan diterima.
d. Melarikan diri dari rumah dan masuk perkumpulan anak-anak nakal (gank) hal ini terjadi apabila misalnya pendapatnya di rumah tidak didengarkan oleh penghuni rumah seperti ayah atau ibu, selalu diremehkan sama saudara dan lain-lain.
e. Agresif individual
Biasanya remaja yang mempunyai sikap seperti ini akan cenderung agresif terhadap lawanya dalam segala hal yang bersifat keras.
f. Menjadi remaja nakal
Akibat tidak adanya perhatian di rumah atau orang-orang yang diharapkan untuk menjadi tempat keluh kesah maka tidak mustahil semua sikap yang ia munculkan adalah sifatnya yang buruk dengan sering mengganggu teman, memukul dan sikap lain yang bersifat fisik dan kekerasan.
g. Melakukan tindakan kriminal
Mungkin seringnya remaja berinteraksi dengan lingkungan yang buruk dapat menyebabkan remaja tersebut melakukan hal-hal yang negatif seperti sering mencuri, merampok, berjudi dan sebagainya.
h. Penyimpangan seksual

Hal ini dapat terjadi apabila remaja tersebut terpengaruh hal-hal negatif di luar kewajibannya sebagai siswa dan anak yang seharusnya belajar di sekolah. Tapi mereka justru terperangkap pada jalan hitam dengan menjadi homo seksual, lesbi, gigolo, sadisme dan sebagainya.
i. Kecanduan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba)
j. Melakukan pemerasan untuk mendapatkan uang kepada orang lain
k. Dan lain-lain.

Batasan tentang perilaku menyimpang tidak begitu jelas dan sangat luas, sebagai acuan bahwa perilaku dapat dikatakan menyimpang maka Gunarsa (1986) menggolongkan ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Penyimpangan tikah laku yang bersifat amoral dan asosia,dan tidak diatur dalam undang-undang,sehingga tidak dapat digolongkan ke dalam pelanggaran hukum.Contohnya adalah berbohong,membolos,kabur atau minggat dari rumah,membaca buku porno,berpesta semalam suntuk,berpakaian tidak pantas dan minum minuman keras
2. Penyimpangan tingkah laku yang bersifat melanggar hukum dengan penyelasaian sesuai dengan undang-undang dan hukum biasa disebut dengan kenakalan remaja (deliquensy)misalnya adalah berjudi,membunuh,memperkosa dan mencuri.

D. Faktor-faktor Timbulnya Tingkah Laku Menyimpang
Banyak sekali factor yang dapat menyebabkan timbulnya tingkah laku menyimpang,baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri individu yang bersangkutan maupun yang berasal dari luar dirinya
Secara garis besar factor-faktor penyebab terjadinya tingkah laku menyimpang dapat berasal dari :
• Keadaan individu yang bersangkutan
a. Potensi kecerdasannya rendah,sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan akademik sebagaimana yang diharapkan.Akibatnya ia sering frrustasi,mengalami konflik batin dan rendah diri.
b. Mempuyai masalah yang tidak terpecahkan.
c. Belajar cara penyesuaian diri yang salah.
d. Pengaruh dari lingkungan
e. Tidak menemukan figur yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
• Dari luar individu yang bersangkutan
o Lingkungan Keluarga
1. Suasana kehidupan keluarga yang tidak menimbulkan rasa aman(Keluarga broken home)
2. Kontrol dari orang tua yang rendah,yang menyebabkan
berkurangnya disiplin dalam kehidupan keluarga.
3. Orang tua yang bersikap otoriter
4. Tuntutan orang tua terlalu tinggi atau tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak.
5. Kehadirannya dalam keluarga tidak diinginkan,sehingga orang tua tidak menyayanginya.
o Lingkungan Sekolah
1. Tuntutan kurikulum yang terlalu tinggi atau terlalu rendah disbanding kemampuan rata-rata anak yang bersangkutan
2. Longgarnya disiplin sekolah menyebabkan terjadinya pelanggaran peraturan yang ada.
3. Anak-anak sering tidak belajar karena guru sering tidak masuk,sehingga perilaku anak tidak terkontrol
4. Pendekatan yang dilakukan guru tidak sesuai dengan perkembangan remaja
5. Sarana dan prasarana sekolah kurang memadai,akibatnya aktivitas anak jadi terbatas.
o Lingkungan Masyarakat
1. Kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam membelajarkan anak atau mancegah pelanggaran tata tertib sekolah
2. Media cetak dan media elektronik yang beredar secara bebas yang sebenarnya belum layak buat remaja,misalnya berupa gambar porno,buku cerita cabul.
3. Adanya contoh/model di lingkungan masyarakat yang kurang menguntungkan bagi perkembangan remaja, misalnya main judi, minuman keras dan pelacuran

E. Usaha-Usaha yang Dilakukan untuk Menanggulanginya
Penyimpangan perilaku remaja atau siswa tidak hanya merugikan dirinya dan masa depannya,tetapi juga orang lain dan memusnahkan harapan orang tua,sekolah dan bangsa.oleh karna itu diperlukan tindakan nyata agar tingkah laku yang menyimpang tersebut dapat diatasi.usaha tersebut dapat bersifat pencegahan (peventif),pengentasan(currative),pembentulan(corrective), dan penjagaan atau pemeliharaan (preservative).
a. Usaha yang dilakukan oleh keluarga
1. Menciptakan hubungan yang harmonis dan terbuka di antara anggota keluarga, anak mereka, lebih kerasan di rumah dari pada keluyuran di luar rumah.
2. Orang tua jangan terlalu menuntut secara berlebihan kepada anak untuk berprestasi atau memaksakan kehendaknya untuk mengambil jurusan/bidang studi tertentu bilamana tidak sesuai dengan kemampuan/potensi yang dimiliki anak.
3. membantu mengatasi berbagai kesulitan yang dialami remaja.

b. Usaha yang dapat dilakukan oleh sekolah
1. Menegakkan disiplin sekolah
2. Membantu masalah yang dialami oleh siswa sebagaimana diketahui bahwa salah satu sumber terjadinya perilaku menyimpang yaitu siswa menghadapi masalah. Yang tidak terpecahkan.
3. Menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana belajar
4. sekolah perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

c. Usaha masyarakat dalam menangulangi perilaku menyimpang
1. Secara bersama-sama ikut mengontrol dan menegur bila ada anak yang tidak masuk kelas pada jam pelajaran berlangsung, misalnya nongkrong di warung.
2. Melaporkan kepada pihak sekolah bila mengetahui ada siswa dari sekolah itu melakukan tindakan menyimpang.
3. Ikut menjaga ketertiban sekolah, dan menciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.


F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik dari makalah ini adalah :
1. kenakalan remaja dapat terjadi dari faktor dari dalam individu maupun dari luar individu tersebut.
2. remaja akan cenderung melakukan tingkah laku yang menyimpang jika ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan hati nurani mereka
3. penyimpangan tersebut dapat terjadi jika anak remaja tersebut tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah salah

G. Saran
1. Untuk mengantisipasi remaja agar tidak melakukan kegiatan dan tingkah laku yang menyimpang maka perlu adanya perhatian dari berbagai pihak yang terkait seperti orang tua yang sangat berperan penting, guru yang sangat berpengaruh di sekolah dan anggota masyarakat yang saling mendukung.
2. Bagi remaja, agar tidak terlibat dengan hal-hal negatif yang tentu saja menyimpang, hendaklah mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan di sekolah seperti kegiatan ekstra kurikuler contohnya masuk dalam kegiatan Pramuka, PMR, Olah raga dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Mudjiran dkk, M.S, Drs. 2001. Perkembangan Peserta Didik. Padang. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright by Perjalanan Hidup  |  Template by Blogspot tutorial