DAUN YANG MENGERTI
Oleh: Yum Az
daun itu, mengerti
di mana ia harus tumbuh
--di batang, di cabang atau di ranting-
daun itu, mengerti
apakah ia harus menumbuhkan
-- batang, cabang atau ranting-
daun itu, mengerti benar di mana titah menyaru bakti
di sepanjang usianya
daun itu, mengerti
ketika kepekatan chlorofil berganti
--menjadi kuning kecoklatan--
daun itu, mengerti
ketika tanah menyaru untuk kembali
--bersatu dengannya--
di sini pun daun masih mengerti untuk menyuburkan tanah
di lahan perjuangannya
(Sumber: Citra Lingkungan Hidup dan Kehati Dalam puisi-puisi
Indonesia Modern; Indra Jaya Nauman 2002).
Sengaja puisi ini aq pilih karena menurut aq memberi ispirasi kepadaqu dan mengingatkanku dengan perjuanganqu sendiri dimana menurut aq puisi “DAUN YANG MENGERTI” menjelaskan tentang perjalanan hidup seseorang (manusia) yang di mulai semenjak ia lahir ke dunia
Seiring berjalannya waktu ia tumbuh dan mengerti seperti apa hidup yang akan dijalaninya, dan bagaimana ia harus menjalani , apa yang harus ia persiapkan untuk mewujudkannya serta apa yang harus ia lakukan untuk mencapai yang ia harapkan yaitu yang dinamakan dengan cita-cita.
Kemudian ia tau dimana ia mengabdikan diri selayaknya seorang manusia yang punya jati diri, semua ia lakukan dengan mengerahkan segenap pikiran dan tenaga yang ia miliki untuk mewujudkan harapan yang tertanam kuat dalam dirinya.
Ia memanfaatkan segala potensi yang ada semasa ia masih punya waktu yaitu ketika muda dan selama ia masih mampu berpikir dengan baik serta bekerja ketika ia masih punya cukup tenaga untuk memperjuangkan sebuah harapan yang bergejolak dalam batinnya.
Dan dengan tidak menghitung waktu ketika tak disadari ia beranjak menuju usia yang tak muda lagi yaitu usia tua yang perlahan ia masuki. Mudanya telah berganti menjadi masa tua. Dalam pergantian itu ia tak pernah lupa siapa dirinya. Ia masih saja mengerti hakikat kehidupannya yang sebenarnya.
Waktu yang telah menjawab kapan ia harus behenti berjuang. Melewati usia tua ia kembali ke asalnya yaitu ke pangkuan ilahi yang telah menciptakannya dari tanah dan kini ia kembali ke tempat asalnya setelah kuat nerusaha dan berjuang.
Dan semasa ia tiada nyata lagi, sisa perjuangan dan buah hasil keringatnya telah ia sumbangkan utuk negeri tanah tumpah darahnya yang telah membesarkan namanya. Ia masih hidup dalam pandangan manusia yang mengenalnya.
Padang, Mei 2010. ---------------- Bamisril
0 comments:
Post a Comment