PELANGI DIHATIKU

         Muaro Paiti- Hatiku bagai hancur berkeping-keping saat kutahu namaku tidak muncul dalam pengumuman SPMB, saat itu aku sempat down karena impianku untuk menyenangkan ortu tidak terwujud, perasaan down itu berubah menjadi perasaan iri ketika melihat teman-temanku lulus.

        Aku tak mungkin untuk melanjutkan pendidikanku ke Universitas Swasta karena kondisi ekonomi keluargaku yang lemah, semenjak itu hari demi hari kulalui akhirnya kulaui hari-hari selanjujtnya dengan membantu ortuku di rumah tapi aku tidak dapat membohongi diriku sendiri, asa untuk berkuliah seperrti teman-teman tidak pupus sedikitpun juga. suatu hal yang membuat asa itu tetap berkobar dihatiku karena aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa anak seorang petani yang penghasilannya pas-pasan dapat kuliah seperti anak-anak yang orang ftuanya berkecukupan, selain itu aku juga tak mau keluargaku diorendahkan orang.

      Rentang waktu yang telah kulalui sedikit banyaknya memberi hikmah...